Laman

Rabu, 02 November 2011

Game

Rasanya dunia begitu indah kalau semua pekerjaan rumah terselesaikan. Maklum, anak rumahan!
Megang remot tipi memang menyenangkan. Apalagi acaranya FTV yang aktornya ganteng dan cantik.
Tiba tiba terdengar suara berat mengharuskanku beranjak dari sofa.
Beliau Mbah Esan; ayah dari kakak iparku. Menyuruhku membantu mindahin batu bata yang udah kering. Agar gak kehujanan.
Dan itu pertama kalinya aku ngerjain yg 'begituan'.

Sorenya si Adi berencana bikin kolam ikan dibelakang rumah.
Dan aku yang jadi pemrakarsa kegiatan itu. Cangkul.
Mencangkul adalah sesuatu yang baru bagiku. Dan itu hal yang menarik.
Sambil aku menggali, si Adi and friends mancing ikan di kolam yang lain. Sebenernya gak bisa dibilang mancing, cuma mindahin ikan dari kolam yang lama ke kolam yang baru. Nah, satu satunya cara mindahin si ikan ikan tadi ya harus dipancing. *eye roll*
Seru seru banget. Aku coba mancing, cuma dapet satu ikan. Rasanya seneng banget, padahal menurutku memancing adalah kegiatan yang membosankan. Ikannya berjenis lele.
Setelahnya aku dikongkon membuat saluran air hujan. Memang, langit gelap desa Ngrayudan.
Bisa dipastikan bakalan hujan sangat sangat sangat deras, tapi Tuhan merubah rencana.
Mungkin di gunung yang hujan.
Cuaca memang gak jelas, siang panas eh tiba tiba langit gelap mengirim alamat untuk segera mengangkat jemuran #eh.

Setelah gak jadi hujan, usaha bikin saluran air hujan juga udah kelar. Si Lana mengajukan usulan untuk bermain DINO. Cara mainnya sama dengan didaerahku, tapi namanya aja berbeda.
Cara mainnya:
1. Tumpuk tujuh/lebih pecahan genting kecil kecil
2. Lalu dari jarak tiga meter gelindingkan bola kearah tumpukan tadi. Semacam lemparan bola bowling.
3. Yang menang berhak melempar bola
4. Begitu bola menjatuhkan tumpukan, yang jaga melempar bola ketubuh lawan guna untuk mematikan lawan. Yang menang menata kembali tumpukannya
5. Bisa dinyatakan menang kalau tumpukan tadi berdiri tegak

Begitulah permainan desa, sederhana tapi seru.
Dan ini jauh lebih melelahkan daripada sepak bola.
Kita diharuskan menghindar dari lemparan bola ketubuh kita agar bisa menyusun tumpukan. Lari kesana kemari. Ada rasa takut, buru buru dan penuh kejutan.
Ujung ujungnya juga mengandalkan kegotong royongan. Saling kerja sama melumpuhkan lawan. Hahahahahahahahahaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar