Laman

Selasa, 09 Agustus 2011

Terimakasih Takdir

Pagi ini kau belum datang!
Gundah!
Kau belum mengunjungiku
karena aku belum berpesan
Kau sibuk dengan urusanmu
Kau akan datang bila aku berpesan

"Biasa, ya! Quickly :)

Tit... Tit... Tit...!
"Oc ditunggu"
Aku mulai menyukai suasana ini
Karena aku tahu nanti siang
Atau sorenya
Mungkin menjelang malam Melihat kamu adalah hasratku
Aku selalu bersiap-siap
Bila sewaktu-waktu kamu
datang
Aku dalam keadaan siap
Aku akan seperti orang
Orang yang baru keluar dari salon
Ahahaha!
Setidaknya aku selalu terlihat OK
Walau kau anggap biasa
Saat kau mengambil puluhan
ribu balasan jasa yang ku
pesan

LOOKING GOOD

"DOL !"
Suaramu memicu hormon
testosteron
DAG DIG DUG...!
Kau mendekat
Aku berusaha bersikap biasa saja
Seolah aku tidak merahasiakan
sesuatu darimu
Meskipun itu bisa terbaca dari tingkahku
Kalau kau bisa membacanya
AWESOME
Kau mengisi waktuku yang
selalu longgar
Semua indah bila melihat kau
Kau kedamaian
Aku tahu aku salah atas aksi ini
Tapi aku tak berkutik jika kau ada di depanku
Mataku terpesona dahsyat
Nafsu yang tertahan
Aku pendusta yang profesional
Melihat kau jarak dekat sudah cukup
Melihat anugrah Tuhan yang hampir sempurna
Satu hari pernah kau lupakan tidak mengambil lembaran balas jasa yang ku pesan
Aku menunggu kau hadir
Nihil
Kecewa
Rindu
Ah
Aku marah padamu
Marah karena rindu pada tubuhmu
Wajah yang terlanjur terpatri
Harusnya aku tidak punya rasa ini
Tapi takdir menghendaki demikian
Aku dikalahkan oleh takdir
Aku kalah pada takdir
Takdir yang sukses
menempatkanku untuk suka kamu
Terimakasih takdir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar